Pengaruh Pengencer Tris Kuning Telur dan Andromed Terhadap Motilitas Spermatozoa Semen Sapi Friesian Holstein (Bos taurus) Sebelum dan Sesudah Pembekuan

Authors

  • Firlina Laila Putri Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang
  • Hari Santoso Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang http://orcid.org/0000-0002-3545-9482
  • Husain Latconsina Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang

DOI:

https://doi.org/10.33474/j.sa.v3i2.10409

Abstract

One of the most common problems in fluid-sperm’s dilution is a decrease in spermatozoa’s motility. The study aims to analyze the effect of tris-egg yolk and andromed-diluent to the spermatozoa motility of FH (Friesian Holstein) cattle’s fluid-sperm before and after the freezing. This research uses the experimental method with a randomized block design. It consist of two treatments; P1 = FH cattle’s fluid-sperm that was thinned using a tris-egg yolk and P2 = FH cattle’s fluid-sperm that was thinned an andromed-diluent. There are 4 sample group fluid-sperm from 4 cattle and it acted out 4 times. The obtained data were analyzed using ANOVA test and post hoc test. From ANOVA test, it showed that there are a significant difference (P<0.01) between tris-egg yolk and andromed-diluent in the reaction of spermatozoa’s motility value. The percentage of spermatozoa motility of fluid-sperm before freezing process is 55% for each group; however tris-egg yolk thinners are more able to maintain the motility or impulses spermatozoa of the Holstein Friesian fluid-sperm compared to andromed-diluent after freezing.  The values of frozen spermatozoa’s motility with tris-egg yolk are 4.1±2.50 for first and fourth group and 42.5±2.89 for the second and the third group. While with andromed-diluent resulted 26.3±7.50 for the first group, 25.0±5.77 for the second group, 17.5±5.00 for the third group, and 18.8±7.50 for the fourth group.

Keywords : Andromed, Bos taurus, spermatozoa’s motility, tris-egg yolk.

ABSTRAK

Salah satu masalah yang sering terjadi pada pengenceran semen yaitu penurunan motilitas spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pengencer tris kuning telur dengan pengencer andromed terhadap motilitas spermatozoa semen sapi FH (Friesian Holstein) sebelum dan sesudah pembekuan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 2 perlakuan yaitu P1 =  semen sapi FH diencerkan menggunakan pengencer tris kuning telur dan P2 = semen sapi FH diencerkan menggunakan pengencer andromed, pada 4 kelompok sampel semen dari 4 ekor sapi dan dilakukan 4 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dan uji lanjut post hoc. Hasil analisis sidik ragam (anova) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) antara penggunaan pengencer tris kuning telur dengan pengencer andromed terhadap motilitas spermatozoa semen sapi FH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pengencer tris kuning telur maupun andromed sama-sama dapat mempertahankan persentase motilitas spermatozoa semen sebelum pembekuan dengan persentase masing-masing kelompok yaitu 55%, namun pengencer tris kuning telur lebih mampu mempertahankan motilitas atau daya gerak dari spermatozoa semen sapi friesian holstein dibandingkan dengan pengencer andromed setelah pembekuan. Nilai motilitas spermatozoa semen beku pada pengencer tris kuning telur pada kelompok 1 dan 4 yaitu 41,3±2,50 dan pada kelompok 2 dan 3 sebesar 42,5±2,89 sedangkan pada pengencer andromed pada masing-masing kelompok yaitu  26,3±7,50; 25,0±5,77; 17,5±5,00 dan 18,8±7,50.

Kata Kunci: andromed, Bos taurus, motilitas spermatozoa, tris kuning telur.

 

References

Blakely, J dan D. H. Bade. 1998. Ilmu Peternakan. Penerjemah : B. Srigandono. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Budi, U. 2006. Dasar Ternak Perah. Departemen Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara. Medan.

Kartasudjana, R. 2001. Teknik Inseminasi Buatan. Departemen pendidikan Nasional. Jakarta.

Bintara, S. 2011. Rasio X:Y dan Kualitas Sperma pada Kambing Kacang dan Peranakan Ettawa. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Madda. Yogyakarta. Sains Peternakaan, 9(2):65-71.

Aboagla EM, Terada T. 2004. Effect of Egg Yolk During the Freezing Step of Cryopreservation on the Viability of Goat spermatozoa. Theriogenology 62 : 1160- 1172.

Masyitoh, H., Suprayogi, T.W., Praja, R.N., Srianto, P., Madyawati, S.P. dan Saputro, A.L. 2018. Persentase Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Kambing Sapera dalam Pengencer Tris Kuning Telur dan Susu Skim Kuning Telur Before Freezing. Jurnal Medik Veteriner 1(3) : 105-112.

Salmah, N. 2014. Motilitas, Persentase Hidup dan Abnormalitas Spermatozoa Semen Beku Sapi Bali pada Pengencer Andromed dan Tris Kuning Telur. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar. Makassar.

Herdis., M. R. Toelihere., I. Supriatna,. B. Purwantara, dan RTS. Adikara. 2005. Optimalisasi Kualitas Semen Cair Domba Garut (Ovis Aries) Melalui Penambahan Maltosa Kedalam Pengencer Semen Tris Kuning Telur. Jurnal Media Kedokteran Hewan. 21(2): 88-93.

Toelihere. M. R. 1985. Inseminasi Buatan pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung.

Susilawati, T. 2011. Spermatology. Universitas Brawijaya Press. Malang.

Toelihere, M. R. 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung.

Putranti, O. D., Kustono dan Ismaya. 2010. Pengaruh Penambahan Crude Tannin Pada Sperma Cair Kambing Peranakan Ettawa yang Disimpan Selama 14 Hari Terhadap Viabilitas Spermatozoa. Buletin Peternakan Vol. 34(1): 1-7.

Badan Standarisasi Nasional. 2017. SNI 01.4869.1-2017 Semen Beku Sapi. Direktorat Jenderal Peternakan. Jakarta.

Mathevon, M., M. Buhr and J. C. M. Dekkers. 1998. Environmental, management and genetic factors affecting semen production in Holstein bulls. Journal Dairy Science 81 :3321-3330.

Coulter, G.H.; R.B. Cook; and J.P. Kastelic, 1997. Effects of Dietary Energy on Scrotal Surface Temperatur, Seminal Quality and Sperm Production in Young Beef Bulls. Journal Animal Science. 75 (6) : 1048-1052.

Bearden, H. J. and J. W Fuquay. 1984. Applied Animal Reproduction. 2nd edition. Reston Publishing Company, Inc, Virginia.

Susilawati, T., Suyadi, Nuryadi, N. Isnaini, , dan S. Wahyuningsih. 1993. Kualitas Semen Sapi Fries holland dan Sapi Bali pada Berbagai Umur dan Berat Badan. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.

Melita, D., Dasrul M. adam. 2014. Pengaruh Umur Pejantan Dan Frekuensi Ejakulasi Terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi Aceh. Med vet. J. 8 (1): ISSN 0853- 1943.

Situmorang, P. 2002. Pengaruh penambahan eksogenous phospholipid ke dalam pengencer tris dengan tingkat kuning telur yang berbeda pada daya hidup spermatozoa. JITV 7(3): 181 – 187.

Sugiarti, T., E. Triwulanningsih, P. Situmorang, R. G. Sianturi dan D. A. Kusumaningrum. 2004. Penggunaan Katalase dalam Produksi Semen Dingin Sapi. Puslitbang Peternakan. Bogor.

Danang, D. R., N. Isnaini dan P. Trisunuwati. 2012. Pengaruh lama simpan semen terhadap kualitas spermatozoa ayam kampung dalam pengencer ringer’s pada suhu 400C. Jurnal Ternak Tropika 13(1): 47-57.

Fazrien, W,A., Herwijanti,E, dan Isnaini,N. 2020. Pengaruh Perbedaan Individu terhadap Kualitas Semen Segar dan Beku Pejantan Unggul Sapi Bali. Sains Peternakan Vol. 18 (1), Maret 2020: 60-65.

Fatimah Siti. 2011. Motilitas dan persentase hidup spermatozoa sapi Friesian Holstein post thawing dalam pengencer skim kuning telur, tris kuning telur dan andromed. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga. Surabaya.

Forouzanfar, M., M. Sharafi, S.M. Hosseini, S. Ostadhosseini, M. Hajian, L. Hosseini, P. Abedi, N. Nili, H.R. Rahmani,& M.H. Nasr-Esfahani. 2010. In vitro comparison of egg yolk-based and soybean lecithinbased extenders for cryopreservation of ram semen. Theriogenology 73:480-487.

Hirai, M., W.A. Cerbito, M.P.B. Wijayagunawardane, J. Braun, W. Leidl, K. Ohosaki,T. Matsuzawa, K. Miyazawa, and K. Sato. 1997. The effect of viscosity of semen diluents on motility of bull spermatozoa. Theriogenology 47:1463- 1478.

Astrini, Ayu E, Nur, Ducha dan Kuswanti N. 2016. Implementasi Pengencer CEP-D dalam Metode Pembekuan Semen Sapi Limousin. Makalah disajikan dalam semhas Biologi. Universitas Negeri Surabaya.

Foote, R. H. 1974. Artificial Insemination. In. E. S. E. Hafez (ed) Repriduction in farm Animals. Lea and Febiger, Philadelphia.

Feradis. 2010. Bioteknologi Reproduksi pada Ternak. Alfabeta. Bandung.

Djanuar. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada sapi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Downloads

Published

06-03-2021

How to Cite

Putri, F. L., Santoso, H. and Latconsina, H. (2021) “Pengaruh Pengencer Tris Kuning Telur dan Andromed Terhadap Motilitas Spermatozoa Semen Sapi Friesian Holstein (Bos taurus) Sebelum dan Sesudah Pembekuan”, Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature), 3(2). doi: 10.33474/j.sa.v3i2.10409.

Issue

Section

Artikel Sains (Makalah Sains)

Most read articles by the same author(s)

> >>