Kajian Penambahan BahanOrganik Pada Media Tanam VW Pada Organogenesis AnggrekDendrobium SecaraIn Vitro
DOI:
https://doi.org/10.33474/j.sa.v1i1.1392Abstract
In vitro tissue culture is a growth optimization technique of Dendrobium orchid with according to media composition. Nutritions in the media are important for dendrobium orchid. Dendrobium orchid include plant from orchidaceae family its spread throughout the world like indonesia. Its features are easily planted, intersest is continuous and varied, easily assembled, the flower crown is not easy to fall and wither. Research aimed at obtaining media compositions that are easily available and able to fulfill the needs of orchid plants. The research was conducted using descriptive methods to compare different trearment; Vacin & Went and VW media with adding organic matter; extract bean sprouts, potato extrac, and water coconut; wich is conducted for eight weeks after planting. The result of addition organic matter on VW media was different toward organogenesis of orchid. The average number of shoots is 1.8; the number of leaves average of 6.8 and the number of roots average of 3.6 formed from two until eight weeks after culture.
Keywords: tissue culture, growing media, Dendrobium orchid, organogenesis.
ABSTRAK
Kultur jaringan in vitro adalah salah satu teknik optimalisasi pada pertumbuhan tanaman angrek Dendrobium dengan menyesuaikan komposisi medianya. Nutrisi yang terdapat di dalam media sangat penting bagi pertumbuhan anggrek. Anggrek Dendrobium termasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae yang penyebarannya sampai ke pelosok dunia seperti Indonesia. Keistimewaanya mudah ditanam, bunganya terus-menerus dan bermacam-macam, mudah disusun, serta mahkota bunga tidak mudah jatuh dan layu. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan komposisi media yang mudah didapat dan mampu memenuhi kebutuhan tanaman anggrek. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif untuk membandingkan perlakuan media yang berbeda yaitu media Vacin & Went, dan VW dengan penambahan bahan organik; ekstrak tauge kacang hijau, ekstrak kentang, dan air kelapa muda; yang dilakukan selama delapan minggu setelah tanam. Hasil penambahan bahan organik pada media VW berbeda terhadap organogenesis eksplan anggrek. Jumlah tunas rata-rata 1,8; Jumlah daun rata-rata 6,8 dan jumlah akar rata-rata 3,6 yang terbentuk dari dua minggu setelah kultur (MSK) sampai minggu terakhir pengamatan delapan MSK.
Kata kunci: kultur jaringan, media tanam, angrek Dendrobium,organogenesis.
References
Widiastoety, D., Solvia, N. Dan Soedarjo, M. 2010. Potensi Anggrek Dendrobium dalam Meningkatkan Variasi Dan Kualitan Anggrek Bunga Potong. Jurnal Litbang Pertanian. 29 (3); 101-106.
Hendaryono, D.P.S. 2000. Pembibitan Anggrek dalam Botol. Buku. 6 (07); 21-22
Latifah, R. Suhermiatin, T. dan Ernawati, N. 2017. Optimasisasi Pertumbuhan Bahan anggrek Catleya Melalui Kombinasi Kekuatan Media Murashige-Skoog dan Bahan Organik. Journal of Applied Agriculture Science. 1(1): 59-69
Ulfa, F. 2014. Peran Senyawa Bioaktif Tanaman Sebagai Zat Pengatur Tumbuh Dalam Memacu Produksi Umbi Mini Kentang Solanum Tuberosum L Pada system Budidaya Aeroponik. Disertasi. Program Studi Ilmu Pertanian Pasca Sarjana. Universitas Hasanuddin. Makasar.
Amila dan Astuti, Y. 2006. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Tauge Dan Kacang Hijau Pada Media Vacin & Went Terhadap Pertumbuhan Kecambah Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis L). Buletin Penelitian. 9;2-7. ITS. Surabaya.
Sholikha, U., Rahayu, T., dan Hayati, A. 2014. Uji Efektifitas Benzil Amino Purin (BAP) Pada Respon Organogenesis Dalam Multiplikasi Tunas Nilam (Pogestemon Cablin Benth). Skripsi. FMIPA Biologi UNISMA. Malang.
Acima, 2006. Pengaruh0Jenis Media Dan Konsentrasi6BAP Terhadap Multiplikasi Adenine (Adenium Obesum) SecaraIn vitro. Skripsi. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.
Hartati, S. 2010. Pengaruh Macam1Ekstrak Bahan Organik Dan ZPT Terhadap Pertumbuhan Plalet Anggrek Hasil Persilangan Pada Media Kultur. Jurnal Fakultas Pertanian UNS.225 (1); 102-103.
Soeprapto, HS.1992. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadya. Jakarta.
Yustiana. 2003. Kultur Jaringan1Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien. Agro7Medika Pustaka. Jakarta.
Lakitan, B. 2011. Dasar-dasar Fisiologis Tumbuhan. Cetakan kesepuluh. PT. Raja Grafindo Persada, Rajawali Pers. Jakarta.
Nofanda, H., Rahayu, T. dan Hayati, A. 2016. Peranan Penambahan BAP Dan NAA Pada Pertumbuhan Kalus Kedelai (Glycine max) Menggunakan Media B5. E-Jurnal Ilmiah Biosantropis 2;1. 35-45. Malang.
Anjarsari, I. R. D., Nuraini A. dan Suminar E. 2012. Pengembangan Benih Unggul Nilam In vitro Serta Penguji Stabilitas Genetik di Lapangan Bedasarkan Marta Morfologi dan Molekuler. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia PDII-LIPI. Bandung.
Trigiano, RN dan Gray, DJ. 2000. Plant Tissue Culture Concepts and Laboratory Exercises. CRC Press. German.