Analisis Glukosa Serat Kasar pada Akar dan Daun Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes)

Glucose Analysis of Crude Fiber on Water Hyacinth (Eichhornia crassipes) roots and leaves

Authors

DOI:

https://doi.org/10.33474/j.sa.v6i1.17451

Abstract

Water hyacinth (Eichhornia crassipes) is a plant that contains natural fibers in which there is lignocellulose consisting of lignin, hemicellulose and cellulose. The hydrolysis process can break cellulose and hemicellulose polymers into their constituent sugar monomers. Glucose can be used as an energy source for ruminants. This study aims to determine the crude fiber content in water hyacinth plants and to study the concentration of glucose hydrolyzate in the crude fiber component of water hyacinth. The research method is descriptive quantitative, namely the analysis of substances with the Weende method procedure and glucose test with acid hydrolysis (HCl). It was repeated 6 times consisting of roots and leaves. The results showed that the content of crude fiber and minerals in the roots was 43.8% and in the leaves was 29.4%. at the root of 12.05 mol/kg glucose. The presence of glucose content in water hyacinth crude fiber has the potential as a source of ruminant feed with proper hydrolysis application for feed.

Keywords: Water hyacinth (Eichhornia crassipes), Crude Fiber, Glucose, proximate test and acid hydrolysis

ABSTRAK

Tumbuhan eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang dianggap sebagai gulma perairan, dapat tumbuh dengan cepat dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga dapat mengganggu ekosistem perairan jika jumlahnya tidak terkendali. Perlu adanya upaya pengedalian salah satunya dengan memanfaatkannya menjadi bahan pakan ternak ruminansia. Tumbuhan eceng gondok (Eichhornia crassipes)merupakan tumbuhan yang mengandung serat alam yang didalamnya terdapat lignoselulosa yang terdiri dari lignin, hemiselulosa dan selulosa. Dengan proses hidrolisis dapat memecahkan polimer selulosa dan hemiselulosa menjadi monomer gulapenyusunnya. Glukosa dapat dijadikan sumber energi bagi ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui kandungan serat kasar pada tumbuhan eceng gondok dan untuk mempelajari konsentrasi hidrolisat glukosa pada komponen serat kasar eceng gondok. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif yaitu analisis zat dengan prosedur metode weende dan uji glukosa dengan hidrolisis asam. Analisis data yaitu statistik deskriptif Dilakukan 6 kali ulangan terdiri atas bagian akar dan daun tanpa pengambilan mineralnya.Data hasil uji menunjukan adanya kandungan  serat kasar dan mineral pada akar yaitu sebesar 43,8 % dan pada daun sebesar 29,4 %. data hasil uji glukosa menunjukan adanya glukosa dalam serat kasar eceng gondok pada daun sebesar 14,70 mol/kg glukosa dan pada akar 12,05 mol/kg glukosa. Hasil penelitian menunjukan adanya kandungan glukosa dari serat kasar eceng gondok yang berpotensi sebagai sumber pakan ruminansia dengan penerapan hidrolisis yang layak untuk pakan.

Kata kunci: Eceng gondok (Eichhornia crassipes), Serat Kasar,  Glukosa, uji proksimat dan hidrolisis asam

References

Zabed, H., Sahu, J., Suely, A., Boyce, A., Faruq, G., 2017. Bioethanol production from renewable sources: current perspectives and technological progress. Renew. Sust. Energ. Rev. 71, 475–501. DOI : https://doi.org/10.1016/j.rser.2016.12.076

Seftian, D., Antonius, F., & Faizal, M. 2012. Pembuatan etanol dari kulit pisang menggunakan metode hidrolisis enzimatik dan fermentasi. Jurnal Teknik Kimia, 18(1).

Amriani, F., Salim, F. A., Iskandinata, I., Khumsupan, D., dan Barta, Z. 2016. Physical and biophysical pretreatment of water hyacinth biomass for cellulase enzyme production, Chemical and Biochemical Engineering Quarterly. 30(2), 237–244.

Ahmed, A. F., Moahmed A, Abdel Naby. 2012. Pretreatment and enzymic saccharification of water hyacinth cellulose. Carbohydrate Polymers. Vol. 87 (3): 2109-2113.

Zheng, Y., Pan, Z., dan Zhang, R., 2009. Overview of biomass pretreatment for cellulosic ethanol production. Int J Agric & Biol Eng. 2(3), pp. 51-68 [6] UNESCO. 2009. Unsist Guide to Standards for Information Handling. Paris. 304 pp.

Mahdi, C dan A. Syauqi. 1993. Diktat Penuntun Analisa Proksimat. Laboratorium Pusat Universitas Islam Malang (Unisma). Malang.

Syauqi, A., S. Fatima and D. Choiroh. 2021. The Delignification of Plants Residual for Saccharification Growth by the Fungal Consortium: A Practical Approach. International journal of Energy Development. 11 (1) : 63-69.

Campbell, Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Ke8. Jakarta: Erlangga.

Rachmawati., A. Syauqi dan H. Santoso. 2018. Perbandingan Kuantitas Glukosa pada Media Fermentasi Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L.) dan Limbah Buah Pepaya (Carica papaya L.). Jurnal Ilmiah Sains Alami (Known Nature). 1 (1) : 7 – 12.

Downloads

Published

17-07-2023

How to Cite

Yuana, H., Syauqi, A. and Ramadhan, M. (2023) “Analisis Glukosa Serat Kasar pada Akar dan Daun Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes): Glucose Analysis of Crude Fiber on Water Hyacinth (Eichhornia crassipes) roots and leaves ”, Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature), 6(1), p. 40=46. doi: 10.33474/j.sa.v6i1.17451.

Issue

Section

Artikel Sains (Makalah Sains)

Most read articles by the same author(s)

> >>