Aplikasi Fermentasi Limbah Padat Ampas Tahu Dan Ampas Tempe sebagai Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Tanaman Kenikir (Cosmos audatus)
Application of Fermented Tofu Solid Waste and Tempe Dregs as Organic Fertilizer on Growth Kenikir Plant (Cosmos audatus)
DOI:
https://doi.org/10.33474/j.sa.v7i1.18478Abstract
Tofu and tempeh are foods that are liked by the community. From the processing of tofu and tempeh will produce waste. Many people are thrown away, even though it can be used as organic fertilizer for plant growth. tofu Tofu dregs contain nitrogen (N) on average 16% of the protein it contains. This study aims to analyze the effect of fermenting tofu and tempeh liquid waste on the growth of kenikir (Cosmos caudatus) plants. The design used in this study was a randomized block design consisting of 2 factors. The first factor is giving fermented tofu waste which consists of 4 levels, namely 50, 100,, 200 and 300 g per plant, the second factor is giving fermented tempeh solid waste which consists of 4 levels, namely 50, 100,, 200 and 300 g, 0 grams as a control so there are 9 treatments in total. And each treatment has 3 replications. Parameters observed in this study were plant height, number of leaves, wet and dry weight of plants, leaf area and root length. The results showed that the fermentation of tofu and tempeh waste had a significant effect on the growth of kenikir plants with the parameters of plant height, number of leaves, leaf area, leaf area, wet weight and dry weight of the plant. The treatment of solid waste fermentation of 300 grams of tofu from planting is the best treatment in accelerating the growth of plant length, wet weight, dry weight, wet weight, number of leaves, leaf areainplants.
Keywords: tofu dregs, tempeh dregs, kenikir plant (Cosmos caudatus)
ABSTRAKTahu dan tempeImerupakan makanan yangIdisukai Masyarakat. Dari prosesIpengolahan tahu danItempe akan menghasilkan limbah. Banyak kalanganImasyarakat yang dibuang begitu saja padahal bisa dijadikan sebagai pupuk organik untukIpertumbuhan tanaman. Ampas tahuImengandung unsure nitrogenI (N) rata-rata 16% dari protein yangIdikandungnya. Penelitian ini bertujuanIuntuk menganalisis pengaruhIpemberian fermentasi limbah cair tahuIdan tempe untuk pertumbuhanItanaman tanaman kenikir (Cosmos caudatus). RancanganIyang digunakan dalam penelitianIini adalah rancangan acak kelompokIyang terdiri dariI2 faktor. FaktorIpertama pemberian fermentasiIlimbah tahu yang terdiri atas 4 taraf yaituI50, 100, 200 dan 300 g per tanaman, faktor keduaIpemberian fermentasi limbah padat tempe yang terdiriIatas 4 taraf yaitu 50, 100, 200 dan 300 g. 0 gram sebagai controlIsehingga total terdapat 9 perlakuan. Dan setiap perlakuanIterdapat 3 kali ulanagn. Parameter yang diamatiIpada penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah danIberat kering pada tanaman, luasIdaun dan Panjang akar. Hasil penelitianImenunjukan pemberian fermentasiIlimbah tahu dan tempe berpengaruhInyata terhadap pertumbuhan tanamanIkenikir dengan parameter tinggi tanaman, Ijumlah daun luas daun, luas daun, beratIbasah dan berat kering tanaman. Perlakuan fermentasi limbah padat tahu 300 gIpertanaman merupakan perlakuanIterbaik dalam mempercepat pertumbuhan panjang tanaman, berat basah, berat kering, beratbasah, jumlah daun,luas daun pada tanaman.
Kata kunci: ampas tahu, ampas tempe, tanaman kenikir (Cosmos caudatus).
References
Pertiwi, I. Y dan E. Sembiring. 2011. Kajian Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Menjadi Kompos di Industri Tahu X di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jurnal Teknik Lingkungan. Vol. 17 No. 1. DOI: https://doi.org/10.5614/jtl.2011.17.1.7
Rianto, A. 2016. Respons Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Terhadap PenyiramanDan Pemberian Pupuk Fosfor Berbagai Tingkat Dosis. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro.
Peruzza., 2010. Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta.
Zulkifliani., S. Handayani., Adisyahputra., dan D. Sakarani. 2017. Seleksi Senyawa Penghidrolisis untuk Menghasilkan Gula Reduksi dari Limbah Kulit Ari Kedelai Sebagai Bahan Fermentasi Bioetanol. Bioma. 13 (1) : 1-8. DOI: https://doi.org/10.21009/Bioma13(1).1
Diperta Jabar. 2010. Tren Sayuran indigenuous Kenikir. diakses pada tanggal 13 Maret 2016. URL: http://www.diperta.jabarprov.com
Sarmoko,E.S. 2010. Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.), Diakses 5 Maret 2018. URL http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=101
Kusuma., 2015. Pengaruh Media Multipikasi terhadap Pembentukan Akar dan Tunas in Vitro Nenas ( Ananas comosus L Merr) cv. Smooth Cayeenepada Media Penangkaran. Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Abdul R, dan Jumiati, 2007. Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Sper ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis, J. Agritrop. 26(3):105-109. URL: https://ojs.unud.ac.id/index.php/agritrop/ article/view/3064
Kaderi., 2013. Dampak Pupuk Anorganik Terhadap Lingkungan. Agro Media, Jakarta.
Benyamin, K. 2009. Dasar-dasar Klimatologi. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Yulisma., 2011. Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung pada Berbagai Jarak Tanam. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 30 (3): 196-203. URL: https://repository.pertanian.go.id/ server/api/core/bitstreams/6b374947- efc8-4f23-9629-d5267631982e/content
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.