Uji Efektivitas Biji Picung (Pangium edule Reinw) Tua Sebagai Bahan Pengawet Ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus) Segar

Authors

  • Iflahatul Basyariyah Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang
  • Hari Santoso Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang
  • Hasan Zayadi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang

DOI:

https://doi.org/10.33474/j.sa.v2i2.3415

Abstract

Kurisi Fish (Nemipterus nematophotus) is a fish with high enough protein content and low fat. The fish caught by fisherman in  Situbondo is quite abundant and if left too long will quickly undergo the process of decay. The study aims was to determine the effectiveness of the long-preserving fish curate by using the elderly picung seeds. The method used in this research was experimental method with treatment of fish; first, Kurisi fish without the picung seedslubrication on storage of 18oC, second, lubricated fish on storage of 18oC, third, lubricated fish on storage of 26oC and six replications rectively. Using the organoleptic assessment to determine the freshness level of observed fish and used Friedman test. The results showed the average organoleptic score first; 7.11 for the eye, 7.94 for texture, 6.16 for gills and 5.97 for smell and reaching time 40 hours of durable fresh. The second,  6.27 for eye 7.95 for texture, 6.21 for Gill and 7.35 to smell and reaches 48 hours time. The third, 6.09 for eye, 7.46 for texture,6.17 for gills and 5.98 for smelland  reaches 32 hours.Tthere is significance in the similar storage temperature. The old picung seeds are less effective as a Kurisi fish preservative.  

Keywords: durable fresh, lubricated seed, organoleptic

ABSTRAK

Ikan Kurisi (Nemipterus nematophotus) merupakan ikan dengan kandungan protein cukup tinggi dan lemak rendah. Ikan tangkapan nelayan Situbondo kondisi cukup melimpah dan bila dibiarkan terlalu lama akan cepat mengalami proses pembusukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas lama pengawetan ikan kurisi dengan menggunakan biji picung tua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan I ikan kurisi tanpa pelumuran biji picung dengan penyimpanan suhu 18oC, perlakuan II ikan kurisi dilumuri biji picung dengan penyimpanan suhu 18oC, perlakuan III ikan kurisi dilumuri biji picung dengan penyimpanan suhu 26oC; masing-masing dengan 6 kali ulangan. Penilaian organoleptik untuk menentukan skor tingkat kesegaran pada ikan yang diamati dan digunakan yaitu uji friedman. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor organoleptik 7,11 untuk mata, 7,94 untuk tekstur, 6,16 untuk insang dan 5,97 untuk bau pada perlakuan tanpa biji picung dengan suhu 18OC mencapai waktu 40 jam. Perlakuan dengan picung diperoleh 6,27 untuk mata, 7,95 untuk tekstur, 6,21 untuk insang dan7,35 untuk bau mencapai waktu 48 jam pada suhu 18OC. Perlakuan ketiga 6,09 untuk mata, t,46 untuk tekstur, 6,17 untuk insang dan 5,98 untuk bau mencapai waktu 32 jam pada suhu 26OC. Tidak ada perbedaan nyata pada penyimpanan suhu yang sama. Biji picung tua kurang efektif sebagai bahan pengawet ikan kurisi.  

Kata Kunci: daya tahan segar,lumuran, organoleptik

References

. Sedayu, BB. 2004. Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Beku Daging Lumat Ikan Kurisi (Nemipterus nemathophorus) terhadap Mutu Fisika-Kimia Surimi. Program Studi Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. InstitutPertanian Bogor. Bogor

. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, 2007. Statistik Perikanan Budidaya Provinsi Riau. Pekanbaru

. Yuningsih 2008. Kandungan dan Stabilitas Sianida dalam Tanaman Picung (PangiumeduleReinw.) serta Pemanfaatannya. Balai Penelitian Veteriner. Badan Litbang Pertanian. Bogor.

. Badan Standar Nasional Indonesia. 2006. Petunjuk Pengujian Organoleptik dan atau sensori. SNI 012346-2006.

. Friedman, M. 1937 . The Use Of Ranks to Avoid the Assumption of Normally Implicit in the Analysis of Variance. Journal of the American Statistical Association,Vol 32, No.200, pp 675-70

. Junianto.2003.Tehnik PenangananIkan. Swadaya. Jakarta.

. Voon-boon-hoe and Kuch-hoc-siong. 1999. The nutritional value of indigenous fruits and vegetable in Serawak. Asia Pacific J ClinNutr. 8: 24–31.

. Irawan, A. 1995. PengawetanIkandanHasilPerikanan. Cara Mengolahdan Mengawetkan secara Tradisionaldan Modern. CV. Aneka. Solo.

Syamsir, E. 2008. Ketahanan Salmonella dalam Kondisi Pangan Kering. Blog Personal dari Elvira Syamsir. Staf Pengajar Dept. Ilmu & Teknolog iPangan, IPB. Akses: 23 Mei. 2012. URL:http://ilmupangan.blogspot.com/2008/04/ketahanan-hidupsalmonella-dalam.html.

Downloads

Published

01-01-2020

How to Cite

Basyariyah, I., Santoso, H. and Zayadi, H. (2020) “Uji Efektivitas Biji Picung (Pangium edule Reinw) Tua Sebagai Bahan Pengawet Ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus) Segar”, Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature), 2(2). doi: 10.33474/j.sa.v2i2.3415.

Issue

Section

Artikel Sains (Makalah Sains)

Most read articles by the same author(s)

> >>