Pengukuran Rasio C/N pada Campuran Daun Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dan Feses Sapi (Bos taurus L.) dalam Fermentasi Biogas
DOI:
https://doi.org/10.33474/j.sa.v3i1.6918Abstract
The palm Leaf (Elaeis guineensis Jacq)and cow manure (Bos taurus L.) are waste that can be synergized as a basic ingredient in biogas production. Agricultural waste is generally rich in component C, but less N. Instead of livestock waste is generally rich in N but lack of C. This study aims to determine the content of C / N ratio feces of cow and palm leaves from each treatment has a value ≤ 30 as well as to determine the ratio between the feces of cow and palm leaves that produce the biggest difference of value between C/N ratio before and after fermentation in the process of biogas fermentation. The research method are used completely randomized design with 6 treatments based variation ratio from the number of cow feces and palm leaves were calculated based on the ratio of C/N range between 25-30, control (10: 0), PI (10: 9.03), PII (10: 12.19), PIII ( 10: 17.5), PIV (10: 23.8) and PV (10: 28.6). The main parameters measured were C/N ratio with a Spectrophotometer Technique. Supporting parameters are the measurement of pH and dry weight. The result of this study found the optimal C/N ratio at PIII is equal to 28.65. PIII has the largest difference between C/N ratio beginning and at the end of the fermentation process of biogas that is equal to 240.89.The result of T-Test show the significant difference between C/N ratio before fermentation and after fermentation. From these results it is known that a process of decomposition of organic matter carried by anaerobic bacteria and potential as a biogas formation.
Keywords: biogas, anaerobic fermentation and C / N ratio
Daun pelepah sawit dan feses sapi merupakan limbah yang dapat disinergiskan sebagai bahan dasar pembuatan biogas. Limbah pertanian  kaya akan komponen C, tetapi kekurangan N sebaliknya, limbah peternakan  kaya komponen N dan kekurangan C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pengukuran rasio C/N pada feses sapi dan daun kelapa sawit dari setiap perlakuan yang memiliki nilai ≤ 30 serta untuk mengetahui perbandingan antara feses sapi dan daun kelapa sawit yang menghasilkan selisih terbesar antara rasio C/N awal dan akhir setelah fermentasi anaerob. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan berdasarkan variasi perbandingan jumlah feses sapi dan daun kelapa sawit yaitu kontrol (10:0), PI (10: 9,03), PII (10: 12,19), PIII (10: 17,5), PIV (10:23,8) dan PV (10:28,6). Parameter utama dalam penelitian ini adalah  rasio C/N dengan teknik Spektrofotometer. Parameter pendukung adalah pengukuran pH dan berat kering. Hasil dari penelitian ini didapatkan rasio C/N optimal pada PIII yaitu sebesar 28,65. Selain itu, PIII memiliki jumlah selisih terbesar antara rasio C/N awal dan akhir proses fermentasi biogas yaitu sebesar 240,89. Perbedaan yang signifikan ditunjukkan dari hasil uji T-Test antara rasio C/N sebelum dan sesudah fermentasi. Dari hasil tersebut diketahui bahwa terjadi proses dekomposisi bahan organik yang dilakukan oleh bakteri anaerob dan adanya potensi pembentukan biogas.
Â
Kata kunci: Biogas, fermentasi anaerob dan rasio C/N
References
Lubis, S., Mulyono., dan Hariyono. 2017. Upaya Mempercepat Pengomposan Pelepah Daun Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis) Dengan Berbagai Macam Aktivator. Skripsi. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Wulandari, D. 2006. Biomass Energi Center for Research on Engineering Application in Tropical. Bogor: LPPM-IPB.
Syauqi, A. 2017. Mikrobiologi Lingkungan Peranan Mikroorganisme dalam Kehidupan. ANDI-UNISMA. Yogyakarta.
Dwiyanti, E. 2011. Kajian Karbon Terhadap Nitrogen (C/N) pada Proses Pengomposan dengan Perlakuan Aerasi dalam Pemanfaatan Abu Ketel dan Sludge Industri Gula. Skripsi. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Cappuccino, J. G. and Sherman, N. 2002. Microbiology A laboratory manual. 6th Edition. Pearson Education Inc.. San Francisco.
Zulkarnaen, I.R.. 2018. Pengaruh Rasio Karbon dan Nitrogen (C/N Ratio) pada Kotoran Sapi terhadap Produksi Biogas dari Proses Anaerob. Skripsi. Universitas Mataram. URL:http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/5823
Mahdi, C. dan Syauqi, A. 2002. Petunjuk Analisis Proksimat. Edisi III. Laboratorium Pusat UNISMA. Malang.
Syauqi, A., Kusuma, Z. and Hidayat, K. 2013. Assessment of Nitrogen in Municipal Household Bio-Waste using Kjeldahl-Nesslerization. The IJES 2(8):86-94. URL: http://www.theijes.com/papers/v2-i8/Part.1/N0281086094.pdf
Carneiro, T.F.T., Pe´rez, M. dan Romero, L.I. .2008. Anaerobic digestion of municipal solid wastes: Dry thermophilic performance. Bioresource Technology 99: 8180-8184.
Graves R.E., Richard, T. dan Topper, P.A. 2007. The fate of nutrients and pathogens during anaerobic digestion of dairy manure. Agricultural and Biological Engineering, Cooperative Extension. College of Agricultural Sciences.
Sriharti dan Salim, T. 2008. Pemanfaatan Limbah Pisang Untuk Pembuatan Pupuk Kompos Menggunakan Kompos Rotary Drum. Prosiding Seminar Nasional Bidang Teknik Kimia dan Tekstil. Yogyakarta.