Subsitusi Fitohormon Dengan Air Kelapa (Cocos nucifera L.) pada Medium Vacin and Went Terhadap Pertumbuhan Eksplan Anggrek Dendrobium sp Secara in Vitro
DOI:
https://doi.org/10.33474/j.sa.v3i2.7222Abstract
The purpose of this research is to determine the concentration of young coconut water that is appropriate for the growth of orchid plantlets (Dendrobium sp.) In vitro. This study used an experimental method, descriptive data analysis to compare several different concentrations of coconut water. The design of this study uses a completely randomized design (CRD). The treatments consist of 0% coconut water concentration (as a control), 15%, 30% and 60%. Each concentration was carried out 5 replications and each repetition consisted of 5 Dendrobium sp plantlets in each culture bottle conducted for 40 HST, for observing the root length carried out for 50 HST. The highest number of shoots and leaves were produced at the same concentration, namely 150 ml / L coconut water treatment (15% concentration) with an average of 2.8 shoots and the average number of leaves 10.8 leaves. The average number of roots and the longest root length was produced at a concentration of 600 ml / L coconut water (60% concentration) with an average of 6 roots, and the longest root length was 0.5 cm.
Keywords: Young coconut water, (Cocos nucifera L.), Dendrobium sp., in vitro, growth.
ABSTRAKTujuan penelitian ini ialah menentukan konsentrasi air kelapa muda yang tepat untuk pertumbuhan planlet anggrek (Dendrobium sp.) secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, analisis data secara deskriptif untuk membandingan beberapa konsentrasi air kelapa yang berbeda. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakukan terdiri dari konsentrasi air kelapa 0 % (sebagai kontrol), 15% , 30% dan 60%. Masing-masing konsentrasi dilakukan 5 kali ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 5 planlet Dendrobium sp dalam setiap botol kultur yang dilakukan selama 40 HST, untuk pengamatan panjang akar dilakukan selama 50 HST. Jumlah tunas dan jumlah daun terbanyak dihasilkan pada konsentrasi yang sama, yaitu perlakuan air kelapa 150 ml/L (konsentrasi 15%)Â dengan rata-rata jumlah tunas terbanyak 2,8 tunas dan rata-rata jumlah daun terbanyak 10,8 helai daun. Rata-rata jumlah akar terbanyak dan panjang akar terpanjang dihasilkan pada konsentrasi air kelapa 600 ml/L (Konsentrasi 60%) dengan rata-rata jumlah akar terbanyak sebanyak 6 akar, dan rata-rata panjang akar terpanjang 0,5 cm.
Kata kunci : Air kelapa Muda (Cocos nucifera L.), Dendrobium sp., in vitro, pertumbuhan
Â
References
Daftar Pustaka
Kasutjianingati, Irawan R. 2013. Media Alternative Perbanyakan In vitro Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis). Jurnal Agroteknos, 3(3): 184-189.
Widiastoety, D., N. Solvia dan M. Soedarjo. 2010. Potensi anggrek Dendrobium dalam meningkatkan variasi dan kualitas anggrek bunga potong. Jurnal Litbang Pertanian 29 (3) : 101-106
Arditti, J. 2010. Plenary Presentation : History of Orchid Propagation. AsPac J.Mol.Biol.Biotecnol.18(1):171-174
Sucandra A, Fetmi S, Arnis EY. 2015. Uji Pemberian Beberapa Konsentrasi Glisin Pada Media Vacin And Went (Vw) Terhadap Pertumbuhan Plantlet Anggrek (Dendrobium sp.) Secara In Vitro. J Faperta. 2(1): 1
Rupawan M, Basri Z, Bustami M. 2014. Pertumbuhan Anggrek Vanda (Vanda sp.) Pada Berbagai Komposisi Media Secara In Vitro. e-J. Agrotekbis2(5) : 488- 494
Vigliar, Renata, Vera L. S., Ulysses Fagundes-Neto. 2006.Biochemical profile of coconut water from coconut palms planted in an inland region.
Makhziah. 2008. Penambahan BAP Dan NAA Teknis Dalam Media MS Kultur Jaringan Anggrek. Jurnal Pertanian Mapeta 10 (3) : 218-223..
George EF and Sherrington PD. 1984. Plant Propagation By Tissue Culture, HandBook And Commercial Laboratories. Exegetig Ltd. Basingtoke. Hunts England.
Maryani, Yekti, dan Zamroni, (2005), Penggandaan Tunas Krisan Melalui Kultur Jaringan.Ilmu Pertanian, 12(1 ), 51-55
Fereol L, Chovelon V, Causse S. Michaux-Ferriere N, Kahane R. 2002.Evidence Of a Somatic Embryogenesis Process For Plant Regeneration in Garlic (Allium sativum L).Plant Cell Rep. 21:197-203.
Paramantha AI, Ermavitalini D, Nurfadilah S. 2012. Pengaruh Penambahan Kombinasi Konsentrasi ZPT NAA dan BAP Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium taurulinum J.J Smith Secara In vitro. Jurnal Sains dan Seni ITS. 1(1).
Dewi IS, Wahyuni DK, Purnobasuki 2012. Perkembangan Kultur Daun Aglaonema sp. var Siam Pearl, Aglaonema sp. var Lady Valentin dan Aglaonema sp. var Lipstick Dengan Perlakuan Zat Pengatur Tumbuh IAA dan BAP. Berk. Penel. Hayati,7(17):197-203.
Paramantha AI, Ermavitalini D, Nurfadilah S. 2012. Pengaruh Penambahan Kombinasi Konsentrasi ZPT NAA dan BAP Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium taurulinum J.J Smith Secara In vitro. Jurnal Sains dan Seni ITS. 1(1).
Harjadi, S.S. 2009. Zat Pengatur Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya
Kasutjianingati, Irawan R. 2013. Media Alternative Perbanyakan In vitro Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis). Jurnal Agroteknos, 3(3): 184-189.
Yong JWH, Ge L, YF, Tan SN. 2009. The Chemical Composition and BiologicalProperties of Coconut (Cocos nucifera L.) Water. Molecules, 14(12).pp.5144–5164.Mandang JP. 1993. Peranan Air Kelapa dalam Kultur Jaringan Tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat). [Disertasi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor. Hl, 113.
Mandang, J.P.1993. Peranan Air Kelapa dalam Kultur Jaringan Tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat).Disertasi Program Pascasarjana.Institut Pertanian Bogor.113 hlm..
Martin-Urdiroz, N, Garrido-Galo, J, Martin, J & Barondiaran,X 2004, ‘Effect of light on the organogenic ability of garlicroots using a one-step in vitro system’, Plant Cell Rep., vol.10,pp. 55-62.